Klarifikasi IDI soal 3 Dokter Meninggal usai Disuntik Vaksin Booster Kedua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kabar mengejutkan merebak di media sosial. Tiga dokter yang bertugas di Trillium Health Partners-Mississauga Hospital, Kanada, meninggal dunia usai disuntik vaksin Covid-19 dosis keempat atau booster kedua .
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam hal ini diwakili Profesor Zubairi Djoerban merespons kabar tersebut. Menurutnya, itu adalah rumor tanpa bukti.
"Tiga dokter Trillium Health Partners, satu rumah sakit di Ontario, Kanada, mendadak meninggal setelah mendapatkan vaksin booster kedua. Benarkah? Ini rumor dan tanpa bukti," tegas Prof Zubairi dalam keterangannya di Twitter, Senin (1/8/2022).
Data yang dihimpun Prof. Beri, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa ketiga dokter yang meninggal mendadak itu tidak ada kaitannya dengan vaksin booster kedua. "Dua di antara mereka meninggal akibat kanker dan satunya lagi karena sakit parah," ungkapnya.
Sebelumnya, akun Twitter @canadacindy membagikan informasi bahwa tiga dokter meninggal mendadak setelah mendapatkan vaksin booster kedua.
"Tiga dokter di Trillium Health Partners-Mississauga Hospital tiba-tiba meninggal 1 minggu diduga pascamenerima vaksin booster kedua. Kemungkinannya ketiga dokter ini meninggal setelah pihak rumah sakit mulai memberikan suntikan ke-4 kepada staf rumah sakit," tulisnya di unggahan yang dibagikan pada 23 Juli 2022.
Setelah kabar ini viral di media sosial, rumah sakit yang tercatut di keterangan akun tersebut mengeluarkan pernyataan resmi. Klarifikasi dikeluarkan pada 28 Juli 2022.
"THP (singkatan rumah sakit tersebut) turut berduka cita atas meninggalnya 3 dokter kami. dr Jakub Sawicki, dr Stephen McKenzie, dan dr Lorne Segall adalah dokter terhormat yang mendedikasikan hidup mereka untuk merawat pasien dan komunitas kami," tulis keterangan resmi rumah sakit.
"Rumor yang beredar di media sosial sama sekali tidak benar. Kepergian tiga dokter kami ini tidak terkait dengan vaksin Covid-19. Kami meminta untuk menghormati privasi keluarga mereka selama masa sulit ini," klarifikasi pihak rumah sakit.
Lihat Juga: Profil dan Biodata Dokter Cantik Mesty Ariotedjo, Kakak Menpora Dito yang Bahas Pubertas Anak Laki
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam hal ini diwakili Profesor Zubairi Djoerban merespons kabar tersebut. Menurutnya, itu adalah rumor tanpa bukti.
"Tiga dokter Trillium Health Partners, satu rumah sakit di Ontario, Kanada, mendadak meninggal setelah mendapatkan vaksin booster kedua. Benarkah? Ini rumor dan tanpa bukti," tegas Prof Zubairi dalam keterangannya di Twitter, Senin (1/8/2022).
Data yang dihimpun Prof. Beri, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa ketiga dokter yang meninggal mendadak itu tidak ada kaitannya dengan vaksin booster kedua. "Dua di antara mereka meninggal akibat kanker dan satunya lagi karena sakit parah," ungkapnya.
Sebelumnya, akun Twitter @canadacindy membagikan informasi bahwa tiga dokter meninggal mendadak setelah mendapatkan vaksin booster kedua.
"Tiga dokter di Trillium Health Partners-Mississauga Hospital tiba-tiba meninggal 1 minggu diduga pascamenerima vaksin booster kedua. Kemungkinannya ketiga dokter ini meninggal setelah pihak rumah sakit mulai memberikan suntikan ke-4 kepada staf rumah sakit," tulisnya di unggahan yang dibagikan pada 23 Juli 2022.
Baca Juga
Setelah kabar ini viral di media sosial, rumah sakit yang tercatut di keterangan akun tersebut mengeluarkan pernyataan resmi. Klarifikasi dikeluarkan pada 28 Juli 2022.
"THP (singkatan rumah sakit tersebut) turut berduka cita atas meninggalnya 3 dokter kami. dr Jakub Sawicki, dr Stephen McKenzie, dan dr Lorne Segall adalah dokter terhormat yang mendedikasikan hidup mereka untuk merawat pasien dan komunitas kami," tulis keterangan resmi rumah sakit.
"Rumor yang beredar di media sosial sama sekali tidak benar. Kepergian tiga dokter kami ini tidak terkait dengan vaksin Covid-19. Kami meminta untuk menghormati privasi keluarga mereka selama masa sulit ini," klarifikasi pihak rumah sakit.
Lihat Juga: Profil dan Biodata Dokter Cantik Mesty Ariotedjo, Kakak Menpora Dito yang Bahas Pubertas Anak Laki
(tsa)